Materi Sifat Koligatif Larutan | Kimia
Sifat koligatis larutan - Hay sahabat bichepy, kali ini kita akan belajar tentang sifat koligatif larutan (pelajaran Kimia kelas 12 semester 1) karena minggu-minggu ini chemistry nya agak kurang ya. Hehehehe....
Lalu , apa
sifat koligatif laturan itu? Langsung saja disimak. Check this out!
SIFAT
KOLIGATIF LARUTAN
Sifat
koligatif larutan yakni sifat larutan berdasarkan jumlah pertikel. Sifat
koligatif ini meliputi penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan
titik beku, dan tekanan osmotik.
A. Sifat
Koligatif Larutan Nonelektrolit
1. Penurunan
Tekanan Uap
Tekanan uap
jenuh yaitu kesetimbangan dinamis antara zat cair dengan uap jenuhnya
(dipengaruhi jenis zat dan suhu).
Gaya tarik
menarik antarpartikel relatif kuat = sukar menguap = tekanan uap jenuh relatif
kecil. Contoh: garam, gula, dan gliserol.
Gaya
tarik menarik antar partikel relatif lemah = mudah menguap = tekanan uap
jenuh relatif besar. Contoh: atsiri, etanol, eter. Bila suhu
dinaikkan, maka tekanan uap jenuh zat itu bertambah.
b. Penurunan
Tekanan Uap Jenuh
Penurunan tekanan uap jenuh yaitu tekanan uap jenuh pelarut murni dikurangi tekanan uap jenuh larutan. Jika zat sukar menguap, maka tekanan uap jenuh larutan > tekanan uap jenuh pelarut murni (air).
Penurunan tekanan uap jenuh yaitu tekanan uap jenuh pelarut murni dikurangi tekanan uap jenuh larutan. Jika zat sukar menguap, maka tekanan uap jenuh larutan > tekanan uap jenuh pelarut murni (air).
Dirumuskan
sebagai berikut:
∆P = P° - P
Keterangan:
∆P =
penurunan tekanan uap jenuh
Po
= tekanan uap jenuh pelarut murni
P = tekanan uap jenuh larutan
Fraksi mol
dirumuskan sebagai berikut:
Fraksi mol
zat pelarut:
Fraksi
mol zat terlarut:
Keterangan:
nA
= mol zat pelarut
nB
= mol zat terlarut
XA
+ XB = 1
Zat
terlarut semakin banyak = penurunan uap makin besar. Francois M.
Raoult merumuskan besarnya penurunan tekanan uap (∆P) sebagai berikut:
Keterangan:
∆P
= penurunan tekanan uap jenuh
P0 = tekanan uap jenuh pelarut murni
P = tekanan uap jenuh larutan
XA
= fraksi mol zat pelarut
XB
= fraksi mol zat terlarut
2. Penurunan
Titik Beku
Penurunan
titik beku (∆Tf) yaitu titik beku pelarut murni (00C)
dikurangi titik beku larutan. Rumusnya:
Keterangan:
m = molalitas
Kf
= ketetapan titik beku molal
g = massa zat larutan
p = massa zat pelarut murni
Mr
= massa molekul relatif zat larutan
3. Kenaikan
Titik Didih
Kenaikan titik
didih (∆Tb) adalah titik didih larutan dikurangi titik
didih pelarut murni. Rumusnya:
4. Tekanan
Osmotik
Yaitu tekanan
tambahan pada permukaan larutan agar tidak terjadi perembesan dari pelarut
murni. Untuk larutan encer dihitung dengan rumus:
Keterangan:
π
= tekanan osmotik
n
= mol zat terlarut (mol)
R
= tetapan gas ideal (0,082 L atm/ mol K)
M
= molaritas larutan (mol/L)
T
= suhu larutan (K)
B. Sifat
Koligatif Larutan Elektrolit
Perlu teman
ketahui bahwa sifat koligatif larutan elektrolit > larutan nonelektrolit.
Rumus hukum Raoult berlaku pada larutan elektrolit harus dengan dikalikan
faktor ionisasi. Jadi jumlah ion larutan akan mempengaruhi besar kecil sifat
koligatif larutan elektrolit tersebut. Faktor ionisasi (i) dirumuskan:
Keterangan:
n = jumlah
seluruh ion zat elektrolit (baik yang + maupun -)
α = derajat
ionisasi larutan elektrolit (untuk elektrolit kuat α = 1)
Rumus sifat koligatifnya:
Nah gimana penjelasannya teman,
mengenai sifat koligatif larutan? Mudah bukan! Agar lebih mudah memahami
ringkasan materi di atas, silahkan teman mencoba menyelesaikan soal-soal yang berhubungan
dengan sifat koligatif larutan yang bisa sobat download disini.
Sampai disini dulu ya pelajaran
chemistry kita. Jika teman punya pertanyaan atau request bisa disampaikan lewat
komentar. Akhir kata, selamat belajar dan salam sukses! :)